Cianjur – The Learning Farm (TLF) dan PT ASTRA AVIVA LIFE (Astra Life) yang mewakili Aviva, kembali mewisuda anak-anak jalanan yang selama 100 hari mendapatkan pelatihan kemampuan bidang agrikultural di pusat pelatihan TLF yang terletak di kawasan kaki gunung Gede, Cianjur, Jawa Barat (7/3). Tergabung dalam angkatan ke-24 yang dimulai sejak akhir Desember 2015, ada sebanyak 43 siswa, terdiri dari 35 siswa tahap dasar dan 8 siswa tahap lanjut, yang telah berhasil melewati berbagai macam program pelatihan.
Selama 100 hari, anak-anak tersebut mendapatkan pelatihan mengenai teori dan praktek dalam bidang agrikultur yang berkesinambungan. Selain itu, seluruh siswa diajarkan berbagai macam pelatihan pengembangan diri untuk bertahan hidup, seperti kepemimpinan, teknik pertolongan pertama pada kecelakaan, kemampuan bekerja, manajemen diri, manajemen keuangan, gaya hidup sehat dan berpikir kreatif.
Diharapkan setelah melewati pelatihan tersebut, para peserta pelatihan bisa untuk menghasilkan serta mengolah berbagai macam bahan pangan organik, dan dapat memasarkannya dengan bekal ilmu pemasaran yang telah diajarkan selama pelatihan.
Berbagai pelatihan tersebut dilakukan terhadap anak jalanan di atas lahan organik yang diadakan oleh TLF sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Program ini memiliki satu tujuan, yaitu untuk membantu anak-anak rentan di Indonesia agar bisa lebih mandiri, kontirbutif dan menjadi masyarakat yang bertanggung jawab.
Sejalan dengan visi yang dibawa TLF, sudah sedari empat tahun yang lalu sejak tahun 2012 Aviva sebagai perusahaan asuransi terbesar di Inggris menjadi pendukung tetap kegiatan pelatihan ini. Program pelatihan ini sejalan dengan program Street To School yang merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan oleh Aviva UK, dengan tujuan untuk memberdayakan anak jalanan (anak rentan) agar bisa bermanfaat kepada lingkungan.
Pada pelaksanaannya, program ini dimonitori secara berkala oleh Astra Life yang merupakan bagian dari Aviva UK. Dalam kesempatan terpisah, Head of Corporate Communications Astra Life Wahyuni Murtiani mengatakan bahwa program pemberdayaan seperti ini bisa menjadi modal awal bagi anak-anak rentan untuk kembali bisa mewujudkan mimpi yang pernah mereka miliki.
“Dengan berbagai macam pelatihan tersebut, diharapkan para siswa sudah mampu untuk menciptakan ‘kail’-nya sendiri. Tantangannya adalah bagaimana industri bisa menyediakan tempat untuk mereka berkarya,” jelas Wahyuni menambahkan.
Siswa-siswa yang bergabung bersama program pelatihan yang dilakukan oleh TLF kebanyakan berasal dari daerah perkotaan seperti Jakarta, Yogyakarta, kota-kota di Jawa Tengah, Lampung, dan beberapa daerah pinggiran kota seperti Karawang, Bogor serta wilayah timur Indonesia seperti Ambon dan Sulawesi.
“Mereka diajak untuk bergabung dengan TLF yang mempunyai kepedulian pada permasalahan anak sosial. Rata-rata usia mereka adalah 16-24 tahun,”ujar Nona Pooroe Utomo selaku Executive DirectorThe Learning Farm.
“Kami berharap dengan mendukung program LSM seperti ini, kami bisa terus membantu masyarakat Indonesia untuk bisa mewujudkan mimpi dan mencintai hidup,” tutup Wahyuni sembari tersenyum.
43 siswa TLF, saat graduasi menandakan berakhirnya program pelatihan keterampilan di bidang agrikultur selama 100 hari
Perwakilan Astra Life menyematkan pin yang menandakan secara simbolis telah selesainya program pelatihan siswa TLF
Memberikan selamat kepada salah satu siswa TLF angkatan ke 24
